Sunday, September 19, 2004

Kecantikanmu Itulah yang Merusakkanmu

Dengan kecantikan engkau ujub (bangga diri), padahal ujub adalah dosa batin
Dengan kecantikan engkau, engkau megah, itu juga dosa hati yang payah dikesan
Lebih-lebih lagi kecantikan engkau, engkau peragakan dengan menampakkan aurat
Menjadi bencana kepada semua.....

Lebih-lebih lagi kecantikan engkau, engkau komersialkan
Engkau gunakan sebagai peluang mencari harta dan kekayaan
Malu sudah tercabut dari perasaan engkau

Malu adalah kecantikan batin, sifat yang dipuji oleh Tuhan engkau
Karena kecantikan, engkau korbankan sifat malu
Tidak malu adalah satu dosa, yang banyak orang tidak berpikir bahwa itu adalah dosa
Maka dengan kecantikan engkau, engkau rusak dan merusakkan orang

Dengan hasil itulah engkau makan, bahkan memberi keluargamu makan
Engkau memakan benda yang haram, yang sudah tidak lagi terasa haram
Menjadi kotorlah darah daging engkau

Maka hati engkau juga ditempa dengan benda yang haram
Maka hati yang menjadi wadah sudah kotor, bernajis maknawi dan ruhani

Lalu bagaimanalah Tuhan hendak memasukkan hidayah di dalam hati engkau ?
Hidayah adalah barang yang mahal
Tuhan tidak akan meletakkan barang yang mahal itu di dalam wadah yang kotor
Kalau begitu, bilakah engkau hendak mendapat hidayah dari Tuhan?

Tidak ada hidayah, artinya hidup di dalam kegelapan secara ruhaniah
Sekalipun di luarnya engkau cerah dan mewah

Cerah di dalam kegelapan hati
Mewah di dalam kemiskinan jiwa
Tertipu engkau di dalam kehidupan
Nafsu menipu engkau, dunia mempesona engkau, kehidupan memperdaya engkau

12.7.2004
Menjelang Maghrib

A.S.Z

Friday, September 17, 2004

Merendah Hati

Selalunya orang yang pandai lagi cerdik, pintar pula, dalam bercakap susah merendah hati
Kalau bercakap dengan orang, susah hendak mengalah
Pantang teruji, lebih-lebih lagi kalau ditentang, egonya datang dan tampak nyata
Susah hendak menerima kebenaran dari orang
Bercakap berpanjang-panjangan, bertegang urat tidak sudah sudah
berdebat tidak selesai selesai, tidak ada keputusan
Orang yang begini susah hendak kekal berkawan
Kawan selalu saja pecah hati, tersinggung perasaan
Orang ini kasihan, karena hendak mempertahankan ego, kehilangan kawan
Ingin berkawan, suka berkawan tapi kawan tidak tahan
Akhirnya banyak kenalan, tapi sendirian, kawan tidak berkekalan
Begitulah orang yang suka bangga diri
Ego sayang hendak dibuang, padahal ia merugikan diri
Bijak, pandai tapi kehilangan kawan
Banyak kenalan tapi sekadar kenalan, kasih sayang hilang
Sungguh sayang, diri terasa pandai tapi tidak ada orang yang hendak ikut
Karena sikapnya kasih sayang renggang, kepercayaan orang hilang
Begitulah nasib orang yang sombong
Pandai, bijak tapi orang tidak hendak
Perangilah ego, ia sangat merugikan
Sayang sekali kalau kita pandai namun orang tidak ikut juga
Sifat ego itulah sebab orang renggang dari kita
Rendah hatilah , kita tidak akan rugi

15.5.2004

Menjelang tidur