> Kalau pendapat saya pribadi mas, tidak ada yang mempermasalahkan seseorang
> itu mengaku bertemu dengan Rasulullah saw.. Itu adalah urusan pribadinya.
> Yang bermasalah adalah ketika orang tersebut mengaku membawa ajaran baru
> atau syariat baru dari Rasulullah melalui mimpi atau temu jaga langsung..
>
> Syariat Islam hanya diturunkan ketika Rasulullah saw masih hidup.. Itulah
> Al-Qur'an dan Sunnah..
>
> Yang namanya sunnah dan hadits itu adalah perkataan dan perbuatan Rasulullah
> ketika masih hidup.. bukan setelah beliau saw meninggal dunia..
>
> Jadi.. silakan kalau Anda merasa bertemu Rasulullah saw melalui mimpi atau
> bahkan klaim melalui jaga... Itu adalah hak anda, nikmat untuk anda dari
> Allah swt (insya Allah), dan rahmat untuk anda..
>
> Tapi jangan sampai dengan bermimpi bertemu Rasulullah saw itu Anda mengaku
> membawa sesuatu ajaran baru atau aliran baru seperti Aurad Muhammadiyah dan
> lain-lain.. Apabila sudah seperti ini, maka pengakuan ajaran baru Anda
> melalui mimpi bertemu Rasul ini tertolak :)
>
> Begitu mas adnan.. :)
>
> Wallahu a'lam
Alhamdulillah berkat email mas haldi, sampailah juga email ini kpd
Topik Aurad Muhammadiyah.
Kalau boleh saya tahu, apa yg mas haldi sdh ketahui ttg Aurad
Muhammadiyah ini ? Mudah2an respon mas haldi bisa memudahkan saya dlm
menerangkannya secara singkat,padat,tepat, dan tidak bertele2.
Topik ini cukup ajaib, sampai2 ketika AM ini diserang, Abuya sampai
mengeluarkan satu buku khusus tentang ini.
-adnan-
Pada 28 Mei 2009 14:17, Haldi Zusrijan Panjaitan
> Saya belum mengetahui dengan detail apa itu Aurad Muhammadiyah mas Adnan..
>
OK. kalau begitu saya akan coba jelaskan. mudah2an menambah ilmu dan bermanfaat.
Gini, kata "awrad" adalah bentuk jamak dari "wirid". Wirid berasal
dari kata2 wirdun, dlm bhs arab yg artinya "berdatangan". Kata wirid
digunakan utk menyebut perbuatan "zikir yg dilakukan secara
istiqamah".
kata "Zikir" itu sendiri artinya "ingat". maksudnya ingat di dalam
hati. kalau seseorang itu berzikir, misalnya "subhanallah" 33x, tetapi
yg di ingat perkara lain, misalnya "bagaimana UAS besok" atau "gimana
ya cara nagihin piutang2 tsb", dan bukannya "maha suci allah", org
tersebut tidak sedang berzikir. Dia hanya melafazkan zikir. Perbuatan
semacam ini tidak ada artinya sebab zikir tidak masuk ke hati. padahal
dlm quran disebut "Ala bi zikrillahi tatmainul qulub", hanya dengan
mengingati Allah hati menjadi tenang.
Jadi kata2 "awrad" bermaksud "sekumpulan bacaan bacaan zikir".
Awrad muhammadiyah adalah sekumpulan bacaan zikir dari seseorang Wali
Besar yg bernama "Sayidi Syeikh Muhammad Bin Abdullah As Suhaimi".
Jadi Kata "Muhammdiyah" diambil dari nama beliau. Ini sekedar
kebiasaan dalam tariqat. Tariqat diberi nama sesuai dengan nama
pembawanya, atau nama org yg mendapatkan wirid tsb dari Rasulullah
S.A.W.
Beliau ini keturunan Rasulullah, lahir di sudagaran, wonosobo, pada 14
Jamadil Akhir 1259 Hijrah@12 Juli 1843 Masihi.
Syeikh as-Suhaimi sempat belajar di “Pondok Sulu Tiang” dan seterusnya
di “Pondok Termas” di Jawa, kemudian beliau berangkat ke Makkah
al-Mukarramah seorang diri utk menunaikan Haji dan juga utk
menyambungkan pelajarannya di sana.
Diantara `ilmu2 yg dipelajari oleh Syeikh Suhaimi selama berada di
Makkah ialah seperti ilmu Nahu, Ilmu Saraf, Ilmu Tauhid, Ilmu Fiqih,
Ilmu Tafsir Quran, Ilmu Hadits, Ilmu Usul Fiqih, Ilmu Falak, Ilmu
Sejarah Islam dan Ilmu Tasawwuf.
Diantara guru2nya semasa berasa di Makkah ialah:
*Maulana As-Sayyid Ahmad Dahlan (mufti Makkah ketika itu)
*Maulana As-Sayyid Bakri Syata
*Maulana As-Sayyid `Abdullah Az-Zawawi
*Maulana Asy-Syeikh Nawawi Banten
Adapun tentang asal dari Awrad Muhammadiah itu ialah bahwa Syeikh
Suhaimi ,setelah belajar dan menjalankan amalan-amalan Tasawuf dan
amalan-amalan bathin dari ayat-ayat Quran beberapa lama maka
amalan-amalan itu telah menjadi semakin banyak, bahkan seluruh Quran
juga pernah ia wiridkan, padahal ayat-ayat itu mesti dibaca dengan
tetap pada tiap-tiap hari atau dlm tiap jangka waktu yang tertentu.
Karena itu Syeikh Suhaimi mulai merasa berat dan tidak cukup waktu
untuk mengamalkannya dengan sempurna, apatah lagi jika amalan-amalan
itu "diturunkan" atau 'di-ijazahkan' kepada murid-muridnya kelak. Lalu
iapun berdoa' dan memohon kepada Allah s.w.t. supaya ditunjukkan
cara-cara untuk meringkaskan amalan-amalan itu.
Tidak lama selepas itu,Syeikh Suhaimi mendapat "alamat" menyuruhnya
masuk kedalam Ka'bah setelah tengah malam yang tertentu. Apabila ia
masuk kedalam Ka'bah dimasa yang telah ditentukan itu tiba-tiba ia
telah berjumpa dengan roh Rasulullah s.a.w. sendiri (didalam keadaan
terjaga, bukan mimpi), dan Baginda Rasulullah s.a.w. telah mengajarkan
kepadanya bacaan-bacaan Aurad itu serta cara-cara mengamalkannya. Maka
Aurad itu menjadi intisari bagi amalan-amalannya yang banyak itu.
Pertanyaan : Sebentar2, Apakah Quran dan Sunnah yg ada Tidak Cukup
sehingga Rasulullah perlu datang lagi memberi ijazah wirid tsb ?
Jawaban : Justru Wirid itu sendiri terdiri dari ayat2 Al Quran dan
Shalawat2. Tidak ada yg baru sama sekali.
Pertanyaan berikutnya : Ok, memang itu ayat quran dan salawat, tetapi
kenapa perlu rasulullah datang menyusunkan ayat2 tsb dan shalawat tsb
utk kita ? kan kita bisa baca sendiri ketika buka2 qur'an ?
Jawaban : Ayat Al Quran ini banyak fungsinya. Diantaranya sebagai
OBAT. Dlm Quran disebut "Wa Nunazzilu minal qur'ani ma huwa SYIFA' U
wa rahmatul lil mukminin...", Dan Tidak kami Turunkan Quran ini
kecuali sebagai OBAT dan rahmat utk orang mukmin.
Pertanyan berikutnya : Obat utk apa ? terutama untuk mengobati
penyakit2 batin. Walaupun tidak dinafikan ada susunan ayat quran
tertentu yg dpt digunakan utk mengobati penyakit lahiriah, penyakit
batiniah (sombong, ego, pemarah, bakhil, penakut, bangga diri, gila
dunia dll) lebih utama utk di obati. Penyakit inilah yg meyebabkan
kerusakan masyarakat.
Penyakit Jiwa dan penyakit masyarakat di setiap zaman berbeda beda
kadar dan tarafnya. Maka utk mengobatinya, selain amalan2 yg asas
(rukun iman & rukun islam), perlu obat2 yg khusus dengan dosis yg
tepat. Disini Rasulullah S.A.W. datang sebagai seorang rasul yg
sangat bertanggung jawab terhadap ummatnya, memberikan resepnya,
berupa amalan2 yg jika "obatnya diminum" dan "terapi2nya di jalani",
insyaAllah penyakit2 itu akan sembuh.
Bahkan tidak hanya itu, zikir2 ini dapat memberikan kekuatan ruhaniah,
jika diamalkan dengan penuh penghayatan. Kekuatan rohaniah ini sangat
diperlukan oleh orang2 yg ingin membangunkan sistem hidup islam. Utk
menzahirkan islam dalam bentuk yg riil, perlu kekuatan ruh jiwa dan
sangat hebat, sehingga sanggup menempuh semua halangan dan rintangan
yg akan datang. Itulah fungsi berikutnya dari Wirid ini.
Wirid/zikir ini ada berbagai jenis :
1. Ada orang berzikir dia buat daripada yang dipilih-pilih sendiri.
Dia mampu baca Quran dan baca Hadist tentulah banyak bentuk zikir yang
dia jumpai, Bagi orang yang berminat ibadah dia kutip dan dia amalkan
mana yang dia rasa berkesan. Tetapi tidak tak ada sambungan silsilah
ke Rasulullah, kalau ibarat Hadist sanadnya putus. Cara ini untuk
beribadah boleh tapi berkatnya tak ada.
2. Ada satu bentuk zikir lagi, mungkin dia seorang guru dan pejuang.
Dia berfikir utk memperjuangkan Islam mesti ada kekuatan zikir, mesti
ada kekuatan jiwa, kemudian dia susun-susun dan diberikan ke muridnya.
Itu satu bentuk yang tak sempurna, Cuma dia lebih baik daripada yang
pertama sebab dia ada hubungannya dengan perjuangan, cita-cita
perjuangan. Hasil dari akalnya, dia kutip bagian2 Quran dan Hadist
yang berkesan di hatinya, dia beri kepada murid-muridnya. Misalnya
seperti Hassan Al Banna. Dia seorang pejuang, untuk perjuangannya, dia
perlu satu kekuatan jiwa dari zikir dan wirid, jadi dia ciptakan satu
sistem wirid yang dia bagikan kepada murid-muridnya dan diamalkan.
namanya Al Ma'surat.
Dia tak mendapat itu dari Rasulullah. Dia terputus, tak ada terhubung
dengan Rasul, tidak ada silsilah dari Rasulullah. Memang semua
ayat-ayat itu dari Rasulullah, tapi maksud silsilah disini ialah
diberi secara khusus. Kalau Rasulullah sampai datang secara khusus
memberikan suatu zikir kpd seseorang, artinya orang itu dan zikir itu
sangat penting dan istimewa.
3. Dia berwirid secara bertariqat. Tariqat itu bersilasilah, misalnya,
dari Rasulullah, kpd Sayidina.Umar kepada si fulan-si fulan, sampailah
kepada kita. Itulah tariqat.
Sampai sini, mestinya mas haldi sudah bisa menjawab pertanyaan tentang
"yakazah dgn rasulullah kok membawa syariat baru" tsb.
Coba mas haldi tanya kawan2 dari PKS, mesti ada diantara mrk yg
mengamalkan "al ma'surat" dari as syahid hassan al banna. Sampai hari
ini saya belum pernah dengar ada yg berkomentar bahwa hassan al banna
menambah2 syariat, atau membuat syariat baru. Padahal al matsurat
tersebut dia susun2 sendiri. Tidak pernah ada di hadist nabi mana pun
dlm bentuk yg seperti itu. Yg begitu tidak ada masalah.
Tetapi kenapa Awrad Muhammadiyah, yg isinya adalah :
1. 2 kalimat Syahadat + Menyebut Nama 4 Khulafaur Rasyidin & Imam
Mahdi sebagai zikrusshalihin (baca 10 x)
3. Ayat Laqadjaakum (At Taubah 128-129) (baca 10 x)
4. Ayat Taubat Nabi Yunus (La Ilaha Illa Anta Subhanaka Inni Kuntu
Minadzolimin) (baca 50x)
5. Surat Al Ikhlas (baca 50x)
6. Surat Al Isra 45, Surat Al Baqarah 171, Surat Yasin Ayat 9 (baca 10x)
7. Shalawat Nabi (baca 50x)
9. Surat Saba 10 - 11 (baca 10x)
Tiba tiba disebut syariat baru dan sesat ? sejak kapan mewiridkan ayat
al quran dianggap membuat syariat baru dan membuat orang jadi sesat ?
Apalagi ini disusun oleh Rasulullah S.A.W sendiri ..
Next question : Ok kalo gitu , sekarang apa hubungannya Sayidi Syeikh
Muhammad bin Abdullah As Suhaimi ini dengan Abuya Ashaari At Tamimi ?
Jawab : Abuya mendapatkan ijazah wirid ini dari pamannya, lebai
ibrahim, Beliau ini adalah murid dari Syeikh Suhaimi.
Pertanyaan : Terus, segala macam istilah tariqat ini, maksudnya apa ?
sejak kapan islam ada yg begini2 ini ? setahu saya islam ini ya
shalat, zakat, puasa, haji aja. kenapa istilah bahasa arab yg aneh2
ini tiba2 muncul ?
Jawab : Ceritanya Panjang. Untuk Itu perlu satu email khusus. tetapi
utk mudahnya begini :
Agar manusia berhasil menempuh hidup sesuai al quran dan sunnah,
seseorang harus mengetahui hukum2 Tuhan, atau syariat. syariat ini
adalah 5 saja (Wajib,Sunnat,mubah, makruh dan haram). kalau syariat
ini menyentuh bab keyakinan, dinamakan aqidah, kalau menyentuh bab
lahiriah dinamakan fiqih, kalau menyentuh bab akhlak dinamakan
tasawuf.
Syariat ini, kalau dia diamalkan dengan sungguh2, maka orang yg
menempuhnya dikatakan sedang ber tariqat atau "menempuh jalan". kalau
yg diamalkan ini benda2 wajib, maka tariqatnya disebut tariqat wajib.
Contohnya : Sholat. Sholat adalah tariqat wajib, dia mesti diamalkan
dengan sungguh sungguh.
Fiqihnya : berdiri,rukuk,sujud, membaca bacaan sholat
Aqidahnya : Yakin dengan Allah yg Melihat
Tasawufnya : Khusyuk, paham yg dibaca, penuh dgn perasaan tunduk pada Allah.
Ketiga2nya mesti ada.
Selain tariqat yg wajib, ada juga tariqat sunnat. Di sini, yg
diamalkan selain yg wajib, ditambah dengan amalan2 sunnat yg biasanya
berupa wirid2 dan shalawat. Jenisnya banyak, ada naqsabandiah, ada
syatariah, ada qadiriah dll. tarikat yg dianut oleh Abuya Ashaari
Attamimi dinamakan Tariqat Muhammadiyah.
next question : kenapa sih islam kok gini banget ? Apa ngga bisa ya
kalau kita ini biasa2 aja ? Nggak usah melakukan amalan aneh2 seperti
ini ?
jawaban : ini pilihan, Tidak ada paksaan dalam agama. Jalan ini
biasanya ditempuh oleh org2 yg memang ingin lebih mendalami dan
memperjuangkan islam sbg way of life. Kalau sudah merasa cukup dgn yg
selama ini dan merasa tdk ada yg salah dgn sistem ini ya silakan saja.
Tdk ada masalah.
mhn maaf lahir batin
-adnan-
1 comment:
Terimakasih! Informasinya sangat bermanfaat!
Jangan lupa kunjungi https://ittelkom-sby.ac.id/
Post a Comment